Senin, 13 Desember 2010

Globalisasi

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Globalisasi selalu identik dengan konsep pengurangan kedaulatan sebuah negara, penghilangan batas wilayah sebuah negara, kecanggihan teknologi, penyempitan ruang dunia dan pengembangan transaksi perdagangan berdasarkan kepada pemikiran perdagangan bebas. Menurut Abdul Rahman Embong (2000) globalisasi dikaitkan dengan konsep pengurangan kedaulatan negara, keterobosan batas wilayah, kecanggihan teknologi, pengecilan dunia dan pengembangan transaksi perdagangan berdasarkan pemikiran perdagangan bebas. Hal lainnya diungkapkan oleh Yoshihara Kunio (2001) bahwa globalisasi bukan saja membawa definisi yang bersifat sejagat di kalangan penduduk dunia, tetapi juga mengancam proses pembentukan negara bangsa, oleh karena globalisasi pada dasarnya ingin mewujudkan negara tanpa batas.
Globalisasi adalah sebuah bahasan yang sangat penting terutama dalam pendekatan-pendekatan politik internasional. Terbukanya sistem politik dunia pada saat ini menuju kecenderungan ke arah yang lebih demokratis adalah salah satu dampak yang ditimbulkan oleh berkembangnya globalisasi, dengan menggunakan perkembangan teknologi ICT (Information Communiation and Technology) seperti internet dan hand phone globalisasi menjadi semakin berkembang tidak hanya dalam tataran dunia sosial akan tetapi mengarah kepada wacana ekonomi politik serta praktek ekonomi politik di setiap negara.
  1. Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud Globalisasi?
2.      Bagaimana Globalisasi dalam Dunia Pendidikan?
  1. Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui maksud Globalisasi.
2.      Mengetahui Globalisasi dalam Dunia Pendidikan.
  1. Manfaat Penulisan
BAB II
GLOBALISASI
A.                Pengertian Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
1.      Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
2.      Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
3.      Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
4.      Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
5.      Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
B.                 Ciri-ciri Globalisasi
1.      Perubahan dalam konsep ruang dan waktu yang diakibatkan oleh perkembangan telepon genggam, televisi satelit dan internet.
2.      Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung satu negara dengan negara lain.
3.      Peningkatan interaksi budaya antar negara melalui media massa.
4.      Munculnya masalah global yang menuntut dunia mengatasi masalah tersebut secara bersama.
C.                 Teori globalisasi
Menurut para ahli secara teori terdapat empat pendapat bagaimana dunia merespon globalisasi (Abdul Rahman Embong:2000), masing-masing mempunyai perspektif yang berbeda satu dengan lainnya:
1.            Hyperglobalizer, teori ini didasarkan kepada pandangan-pandangan Kenichi Ohmae seorang sosiolog Jepang. Aliran ini mendedahkan mengenai dampak dari kemajuan teknologi telah mempersempit ruang dan waktu. Hal ini akan terlihat ketika logika borderless di mana jarak dan batas wilayah menjadi semakin berkurang, dalam konteks lain Kenichi Ohmae mengatakan akan terjadi sebuah konsep di mana terwujudnya sebuah kampung global. Sehingga negara bangsa tidak mempunyai pilihan kecuali untuk melakukan open market atau pasar yang terbuka dan persaingan terbuka.
2.            Skeptics, teori yang kedua ini di dukung oleh Paul Hirst dan Grahame Thompson (1996), Wallerstein (1974) mereka percaya bahawa fenomena global bermula sejak abad ke-17 dengan bermulanya pencarian bahan mentah bagi keperluan produksi bangsa-bangsa barat. Globalisasi dalam aliran ini lebih kepada penghijrahan kawasan, tetapi umumnya ini adalah satu dampak dari fenomena sejarah yang masih berjalan.
3.            Transformationalist, dipelopori oleh Andrew Gidden (1990) melihat globalisasi adalah sebuah fenomena yang baru, yang berlainan dengan modernisasi atau westernisasi. Globalisasi melalui penggunaan teknologi yang canggih seperti telekomunikasi telah menukar pemikiran dan budaya manusia. Proses globalisasi bukan saja memberi dampak dalam sektor ekonomi bahkan aspek politik dan budaya. Dalam konteks ekonomi, kuasa besar ekonomi seperti Jepang, Uni Eropa dan Amerika bakalan menentukan keadaan ekonomi dunia. Manakala dampak politik ialah andaian bahwa terdapat satu pertarungan di antara proses globalisasi dengan kewujudan negara bangsa.
4.            Hyperglobalist, Ketergantungan ekonomi politik negara-negara dunia ketiga terhadap Amerika Serikat akhirnya melahirkan kondisi “pemaksaan” demokrasi liberal untuk menjadi “menu” wajib yang harus diterapkan di negara dunia ketiga.
Dari keempat respon tersebut, dunia ketiga tidak mempunyai pilihan kecuali menerima globalisasi secara “pasrah” dalam kategori pertama yaitu hyperglobalizer.
D.                Macam-Macam Globalisasi
1.      Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a.       Globalisasi Produksi
b.      Globalisasi pembiayaan
c.       Globalisasi tenaga kerja
d.      Globalisasi jaringan informasi
e.       Globalisasi  Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan  globalisasi ekonomi, diantaranya:
a.       kebijakan globalisasi ekonomi
1)      Produksi global dapat ditingkatkan
2)      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3)      Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4)      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5)      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b.      keburukan globalisasi ekonomi
1)      Menghambat pertumbuhan sektor industri
2)      Memperburuk neraca pembayaran
3)      Sektor keuangan semakin tidak stabil
4)      memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2.      Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
a.       Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1)      Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2)      Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3)      Berkembangnya pariwisata.
4)      Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5)      Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
6)      Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
E.                 Dampak Globalisasi
1.      Dampak Positif Globalisasi :
a.       Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b.      Mudah melakukan komunikasi
c.       Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
d.      Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
e.       Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f.       Mudah memenuhi kebutuhan
2.      Dampak Negatif Globalisasi:
a.       Informasi yang tidak tersaring
b.      Perilaku konsumtif
c.       Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
d.      Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
e.       Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
f.       Dampak negatifnya, berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
3.      Cara Menanggulangi Dampak negatif:
a.       Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan.
b.      Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian.
c.       Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka.
d.      Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
e.       Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.







BAB III
GLOBALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
1.               Rendahnya sarana fisik,
2.               Rendahnya kualitas guru,
3.               Rendahnya kesejahteraan guru,
4.               Rendahnya prestasi siswa,
5.               Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
6.               Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
7.               Mahalnya biaya pendidikan.
Memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
Globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan semakin cepat. Fenomena perubahan yang kian berakselerasi memberi imperatif berbagai lembaga pendidikan yang ada untuk terus melakukan sefl reform jika ingin tetap mempertahankan eksistensinya di zaman yang berlari seperti sekarang. Namun, juga perlu diperhatikan bahwa jika reformasi dilakukan secara serampangan, sekadar reaktif dan tidak visioner, justru akan menyebabkan terjadinya degradasi kemanusiaan di masa mendatang.
Doni Koesoema A dalam artikelnya ‘Pendidikan Manusia Versus Kebutuhan Pasar’ menilai bahwa tanggapan pemerintah atas berbagai persoalan dalam dunia pendidikan terkesan lebih bersifat reaksioner ketimbang visioner. Kebijakan yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan hanya didasarkan sikap reaktif, kaget, bingung, bahkan sekadar memenuhi kepentingan dan kebutuhan sesaat. Keluhan, bahwa ganti menteri ganti kebijakan, ganti buku pelajaran, dan lain-lain adalah afirmasi atas situasi ini. ( Pendidikan Manusia Indonesia, Kompas, 2004 ). Dunia pendidikan bukannya tidak memahami atas persoalan tersebut. Negara, sebagai pihak yang mengemban amanat penyelenggara pendidikan terus melakukan upaya-upaya penyempurnaan terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional. Namun sayangnya, kebijakan-kebijakan penyempurnaan yang dibuat cenderung bersifat reaksioner, kurang didasari visi yang jelas.
Alvin Toffler dalam bukunya Culture Shock :”Globalisasi, selain menghadirkan peluang “positif” untuk hidup mudah, nyaman, murah, indah dan maju; juga dapat menghadirkan peluang “negatif” sekaligus, yaitu menimbulkan keresahan, penderitaan,, dan penyesatan. Globalisasi bekerja selama 24 jam dengan menawarkan banyak pilihan dan kebebasan yang bersifat pribadi. Pendek kata, dewasa ini telah terjadi “banjir pilihan dan peluang”, terserah kemampuan seseorang untuk memilikinya.
Mencermati apa yang dikemukakan Toffler di atas, secara tersirat memberi amanat bahwa dunia pendidikan harus memberi satu life skill  kepada peserta didik yang saat ini sangat penting, yakni ketrampilan mencari, menyaring, memilah dan memanfaatkan berbagai informasi, peluang dan pilihan dengan benar. Sekaligus juga memberi nilai-nilai hidup untuk berani membuang informasi dan pilihan yang tidak berguna dan merusak.



















DAFTAR REFERENSI
09-02-2010 10:09
9-2-2010 9:17am
Mustofa. 2008. Globalisasi. di unduh dari  http://mustofasmp2.wordpress.com/2008/12/31/teori-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:16am
Mustofa. 2008. Globalisasi. di unduh dari  http://mustofasmp2.wordpress.com/2008/12/31/pengertian-dan-ciri-ciri-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:16am
Mustofa. 2008. Globalisasi. di unduh dari  http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/02/macam-macam-globalisasi/ tanggal 09-02-2010 jam 10:16am


Senin, 27 September 2010

Flame of Recca

Menurutku ini merupakan anime yang wajib di tonton bagi pecinta anime, karena filmnya sangat bagus. film ini menceritakan petualangan recca menjadi seorang ninja. Petualangannya dimulai pada saat dia bertemu dan berhasil menyelamatkan seorang gadis bernama Yanagi. Recca memutuskan untuk menjadi ninja yang melindungi gadis tersebut.

Ternyata Yanagi mempunyai satu kemampuan khusus yaitu healing (kekuatan penyembuh). Recca yang melihat hal ini kemudian menceritakan bahwa dia sendiri memiliki kekuatan untuk memancarkan api dari tangannya.

Dalam petualangannya Recca dan Yanagi kemudian bertemu dengan kekuatan jahat yang mencoba merebut kekuatan api Recca dan keinginan untuk hidup abadi dengan memanfaatkan tubuh Yanagi sebagai bahan eksperiment.

penasaran dengan filmnya, nih link-nya:
Recca no Honoo - 01.rmvb (58.62 MB)http://www.linkbucks.com/link/2a8e7f1b
Recca no Honoo - 02.rmvb (69.85 MB)http://www.linkbucks.com/link/f55e8dfa
Recca no Honoo - 03.rmvb (63.63 MB)http://www.linkbucks.com/link/5977fffd
Recca no Honoo - 04.rmvb (62.88 MB)http://www.linkbucks.com/link/e8024fdc
Recca no Honoo - 05.rmvb (58.27 MB)http://www.linkbucks.com/link/7020714b
Recca no Honoo - 06.rmvb (59.54 MB)http://www.linkbucks.com/link/2bd7c982
Recca no Honoo - 07.rmvb (62.45 MB)http://www.linkbucks.com/link/476b5404
Recca no Honoo - 08.rmvb (58.81 MB)http://www.linkbucks.com/link/6dd58d86
Recca no Honoo - 09.rmvb (58.85 MB)http://www.linkbucks.com/link/de49ad84
Recca no Honoo - 10.rmvb (58.88 MB)http://www.linkbucks.com/link/66210018
Recca no Honoo - 11.rmvb (59.08 MB)http://www.linkbucks.com/link/182d1ce8
Recca no Honoo - 12.rmvb (77.9 MB)http://www.linkbucks.com/link/5748ef80
Recca no Honoo - 13.rmvb (65.5 MB)http://www.linkbucks.com/link/1c37c8bd
Recca no Honoo - 14.rmvb (60.37 MB)http://www.linkbucks.com/link/c805c308
Recca no Honoo - 15.rmvb (63 MB)http://www.linkbucks.com/link/ef9a7c24
Recca no Honoo - 16.rmvb (60.06 MB)http://www.linkbucks.com/link/90cb839d
Recca no Honoo - 17.rmvb (58.99 MB)http://www.linkbucks.com/link/822b5a81
Recca no Honoo - 18.rmvb (66.27 MB)http://www.linkbucks.com/link/6f431b09
Recca no Honoo - 19.rmvb (75.94 MB)http://www.linkbucks.com/link/faf03779
Recca no Honoo - 20.rmvb (61.91 MB)http://www.linkbucks.com/link/187a306d
Recca no Honoo - 21.rmvb (59.48 MB)http://www.linkbucks.com/link/f3ec8b06
Recca no Honoo - 22.rmvb (59.33 MB)http://www.linkbucks.com/link/c3021761
Recca no Honoo - 23.rmvb (58.88 MB)http://www.linkbucks.com/link/58170403
Recca no Honoo - 24.rmvb (59.06 MB)http://www.linkbucks.com/link/4e00f84f
Recca no Honoo - 25.rmvb (58.95 MB)http://www.linkbucks.com/link/c415b46f
Recca no Honoo - 26.rmvb (60.31 MB)http://www.linkbucks.com/link/851336ab
Recca no Honoo - 27.rmvb (64.64 MB)http://www.linkbucks.com/link/a4e46384
Recca no Honoo - 28.rmvb (58.89 MB)http://www.linkbucks.com/link/2d909623
Recca no Honoo - 29.rmvb (60.2 MB)http://www.linkbucks.com/link/151c85b5
Recca no Honoo - 30.rmvb (65.29 MB)http://www.linkbucks.com/link/be16dba9
Recca no Honoo - 31.rmvb (61.42 MB)http://www.linkbucks.com/link/4a77c23d
Recca no Honoo - 32.rmvb (59.13 MB)http://www.linkbucks.com/link/13e16f15
Recca no Honoo - 33.rmvb (59.69 MB)http://www.linkbucks.com/link/ce77193f
Recca no Honoo - 34.rmvb (62.38 MB)http://www.linkbucks.com/link/12f83aa8
Recca no Honoo - 35.rmvb (74.9 MB)http://www.linkbucks.com/link/be785ac1
Recca no Honoo - 36.rmvb (64.23 MB)http://www.linkbucks.com/link/4c622dab
Recca no Honoo - 37.rmvb (59.8 MB)http://www.linkbucks.com/link/a8c5b92d
Recca no Honoo - 38.rmvb (59.79 MB)http://www.linkbucks.com/link/bcf8400e
Recca no Honoo - 39.rmvb (59.61 MB)http://www.linkbucks.com/link/798eaae4
Recca no Honoo - 40.rmvb (59.79 MB)http://www.linkbucks.com/link/e8a1d044
Recca no Honoo - 41.rmvb (60.5 MB)http://www.linkbucks.com/link/0cec7d2a
Recca no Honoo - 42.rmvb (61.44 MB)http://www.linkbucks.com/link/523f511e

PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Selama ini dalam proses pembelajaran di kelas, guru mengajar seperti hanya menyuapi makanan kepada siswa. Siswa selalu menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berpikir, siswa mendengar tanpa kritik apakah pengetahuan yang diterimanya dalam pembelajaran tersebut benar atau tidak. Dalam interaksi belajar mengajar ini guru berperan sangat penting, gurulah yang aktif sedangkan siswa bersifat pasif sehingga semua kegiatan berfokus pada guru.
Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Menurut Mulyasa (2003; 101) Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh siswa sekurang-kurangnya 75 % terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya. Sedangkan dari segi hasil, kualitas pembelajaran dikatakan baik apabila terjadi perubahan perilaku yang positif dari siswa antara lain; kemampuan menggali dan mengolah informasi, mengambil keputusan, menghubungkan variabel.
Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa. Inkuiri pada dasarnya adalah suatu ide yang kompleks, yang berarti banyak hal, bagi banyak orang, dalam banyak konteks (Nurhadi, 2004; 43). Sehingga diharapkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak merasa terbebani melainkan merasa senang sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara aktif, kreatif, efektif, menyenangkan serta diharapkan sebagai pembelajaran yang inovatif bagi siswa.
B.       Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran inkuiri?
2.      Apa komponen-komponen pembelajaran inkuiri?
3.      Bagaimana pembelajaran inkuiri itu?
4.      Apa manfaat pembelajaran inkuiri?
C.       Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui pengertian pembelajaran inkuiri.
2.      Mengetahui komponen-komponen pembelajaran inkuiri.
3.      Mengetahui langkah-langkah pembelajaran inkuiri.
4.      Mengetahui manfaat pembelajaraan inkuiri.

BAB II
PENGERTIAN  PEMBELAJARAN INKUIRI
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991). Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya (Miarso, 1993). Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris “inquiry” yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003).
David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inkuiri merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).
Model inkuiri didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain. Kuslan Stone (Dahar, 1991) mendefinisikan model inkuiri sebagai pengajaran di mana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.
Secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, meng-evaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya (Depdikbud, 1997; NRC, 2000).
BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN INKUIRI
Walaupun dalam praktiknya aplikasi metode pembelajaran inkuiri sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources (Garton, 2005).
Question: Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah inti yang harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini – sesuai dengan Taxonomy Bloom – siswa dituntut untuk melakukan beberapa langkah seperti evaluasi, sintesis, dan analisis. Jawaban dari pertanyaan inti tidak dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan harus dibuat atau dikonstruksi.
Student Engangement: Dalam metode inquiry, keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator. Siswa bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab soal-soal pada akhir bab sebuah buku, melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.
Cooperative Interaction: Siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan. Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetisi. Jawaban dari permasalahan yang diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan mungkin saja semua jawaban benar.
Performance Evaluation: Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Bentuk produk ini dapat berupa slide presentasi, grafik, poster, karangan, dan lain-lain. Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi.
Variety of Resources: Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.
Pendekatan inkuiri didukung oleh empat karakteristik utama siswa, yaitu
  1. Secara instintif siswa selalu ingin tahu;
  2. Dalam percakapan siswa selalu ingin bicara dan mengkomunikasikan idenya;
  3. Dalam membangun (konstruksi) siswa selalu ingin membuat sesuatu;
  4. Siswa selalu mengekspresikan seni.
BAB IV
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI
Siklus inkuiri atau “inquiry cycle” tidak hanya berguna bagi  siswa saat proses pembelajaran tapi juga bagi guru. Sebagai contoh, sebelum memulai suatu aktivitas mengajar, guru dapat berpikir berdasarkan urutan-urutan yang ada:
1.         Mengidentifikasi masalah; Apa yang saya kehendaki? Tujuan apa yang ingin siswa capai? Kendala apa yang kiranya akan saya hadapi? Bagaimana cara agar masing-masing anak dengan tingkat intelijen yang berbeda dapat mencapai tujuan yang sama?
2.         Membuat pertanyaan; Pertanyaan-pertanyaan apa yang dapat memancing keinginantahuan siswa?  
3.         Menetapkan sasaran; Bagaimana cara menetapkan sasaran? Kendala apa saja yang kiranya akan dihadapi dalam menetapakan sasaran?
4.         Membuat rancangan kerja; Strategi apa yang cocok untuk diterapkan ke sebagian besar anak? Bagaimana sistem penilaian yang sesuai? Bagaimana cara melibatkan siswa dalam menentukan kriteria penilaian? Berapa lama durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya?
 Setelah memikirkan 4 kategori diatas tadi, barulah guru masuk pada tahap berikutnya yaitu:
5.         Mengambil tindakkan; Melakukan kegiatan belajar mengajar, mengajak siswa untuk melakukan proses inkuiri berbekal dengan  “rancangan” di atas.
Setelah kelima tahap dalam siklus inkuiri selesai, biasanya guru mengajak siswa untuk mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran mereka. Dengan begitu siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diri mereka masing-masing.
6.         Menganalisa dan megevaluasi hasil; Apakah hal-hal baik dari kegiatan ini? Adakah hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana saya? Kendala-kendala apa yang terjadi dan tidak terpikirkan sebelumnya oleh saya? Bagaimana cara meningkatkan metode pengajaran agar lebih baik? Apakah materi yang ajarkan sudah memenuhi semua kebutuhan murid? Adakah cari lain dalam menyampaikan materi tsb?
 Melalui proses inkuri guru dapat merancang suasana/ lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi siswa. Proses ini juga membantu guru untuk mengembangkan suatu materi pembelajaran tanpa menyimpang dari inti materi. 
Sasaran pembelajaran yang dapat dicapai dengan penerapan inkuiri  (Angelo & Cross, 1993 dalam Straits & Wilke, 2002)
A.    Sasaran kognitif
1.      Memahami bidang khusus dari materi pelajaran
2.      Mengembangkan keterampilan proses sains
3.      Mengembangkan kemampuan bertanya, memecahkan masalah dan melakukan percobaan
4.      Menerapkan pengetahuan dalam situasi baru yang berbeda.
5.      Mengevaluasi dan mensintesis informasi, ide dan masalah baru
6.      Memperkuat keterampilan berpikir kritis
B.     Sasaran afektif
1.      Mengembangkan minat terhadap pelajaran dan bidang ilmu
2.      Memperoleh apresiasi untuk pertimbangan moral dan etika yang relevan dengan bidang ilmu tertentu.
3.      Meningkatkan intelektual dan integritas
C.     Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi pengetahuan.
Sasaran sosial
1.      Bekerja secara kolaboratif
2.      Mempresentasikan hasil, prosedur dan interpretasi
3.      Mendengarkan dan belajar dari kelompoknya.
D.    Sasaran interdisiplin
1.      Mengasosiasikan pemahaman baru terhadap pemahaman awal
2.      Membuat kaitan antara pengetahun baru dengan pengetahuan sehari-hari.
E.     Sasaran pemecahan masalah
1.      Mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah
2.      Menyeleksi tindakan yang sesuai
3.      Mengajukan dan mendefinisikan pertanyaan yang khusus (ilmiah)
4.      Menulis hipotesis, mendesain percobaan dan mencari informasi pendukung
5.      Menganalisis dan menginterpretasi data
6.      Membuat spekulasi dan ekstrapolasi atas dasar data, dan bukti empirik
F.      Sasaran Penerapan
1.      Memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber
2.      Mengembangkan kemampuan menyeleksi tindakan/perangkat yang cocok
3.      Menggunakan laboratorium atau perangkat komputer
4.      Mengorganisasikan informasi
5.      Mengikuti instruksi
G.    Sasaran Metakognitif
1.      Mampu mengarahkan diri untuk memulai proses belajar
2.      Mampu merefleksikan diri dengan mereview sasaran, tujuan dan luaran (out-come) pembelajaran yang baru.
3.      Mampu mengevaluasi diri dengan menilai pertanyaan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
BAB V
MANFAAT PEMBELAJARAN INKUIRI
Model pembelajaran inkuiri yang diterapkan oleh siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar atau kemampuan siswa tentang materi yang dipelajarinya. Hal ini sesuai dengan temuan Schuncke (1988) dan Novac (1990) yang menunjukkan beberapa karakteristik keberhasilan penggunaan model inkuiri, yaitu: meningkatkan skor tes akademik, meningkatkan kontak psikoakademis pembelajar, memperkuat keyakinan diri, meningkatkan sikap positif dalam belajar, mengkondisikan siswa menjadi discover dan adventurer pengetahuan, meningkatkan self-concept dan self esteem, meningkatkan daya akomodasi ilmiah, meningkatkan motivasi belajar secara intrinsik, meningkatkan kemampuan dan strategi bernalar secara kritis, serta meningkatkan sikap dan perilaku positif terhadap mata pelajaran  dan para guru selama berlangsungnya pembelajaran.
Amien (1987) mengatakan bahwa model inkuiri melibatkan siswa secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu: teliti, tekun/ ulet, objektif/ jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain.
                                                                    BAB VI
KESIMPULAN
Inkuiri  merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan menjadi aktif, kreatif, efektif, menyenangkan serta siswa merasa pemebelajaran ini merupakan pembelajaran yang inovatif. Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa.
DAFTAR REFERENSI
Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inkuiry. Jakarta: Depdikbud.
Dahar, R.W. (1991). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, O. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru.
Roestiyah, N.K. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sund & Trowbridge. (1973). Teaching Science by Inquiry in the Secondary School. Columbus: Charles E. Merill Publishing Company.
Rujukan Internet: